KAMMI

KAMMI
MUSLIM NEGARAWAN

Kamis, 28 Januari 2010

Generasi Pewaris Dakwah

“Serulah mereka ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan nasihat yang baik” (An-Nahl:125)

Tahun baru Islam 1431 H. Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat. Detik dan menit terus berputar. Hari berganti hari menggenapkan hitungan minggu, bulan dan tahun. Silih berganti seiring pergantian siang dan malam. Pergantian ini tiadalah tanpa makna. Pergantian ini bagian dari kekuasaan Allah swt.
Aktivis dakwah adalah orang yang senantiasa bergelut dengan tantangan, hambatan, ujian, beban dan segala tribulasi dakwah yang ada. Semakin tinggi fase dakwah, semakin amanah seorang aktivis dakwah, dan semakin tinggi tingkat keimanannya, maka semua itu akan diikuti dengan semakin berat pula ujiannya. Semua itu untuk membuktikan, sejauh mana tingkat keimanan dan kualitas seseorang. Allah berfirman:
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta."
(Qs. Al-'Ankabuut [29]: 2-3).
Karena sebuah sunatullah dakwah, bahwa dakwah adalah jalan yang panjang nan mendaki, berat bebannya, banyak ujiannya dan sedikit orang yang mau terlibat di dalamnya, maka dibutuhkan bekal bagi kader dakwah agar bisa istiqamah di jalan itu. Banyak sekali hal-hal yang harus disiapkan, meliputi bekal ruhiyah, ma'nawiyah, fikriyah dan jasadiyah. Baik itu bersifat aqidah wal imaniyah, ilmiyyah wa tsaqafiyah, riyadhiyah, maaliyah, dan sebagainya. Pewaris dakwah, seharusnyalah mereka memiliki visualisasi yang jelas, khususnya terhadap balasan yang telah Allah siapkan bagi perjuangannya membela agama-Nya. Yaitu kenikmatan kehidupan di surga, dengan dipakaikan pakaian indah, diberikan istana yang bertatahkan bermacam permata, disediakan aneka makanan dan minuman yang lezat dan bidadari-bidadari yang sangat cantik, suci dan mulia akhlaknya. Mereka sangat paham bahwa Allah SWT telah membeli diri dan harta para pejuang agama-Nya dengan surga-Nya.
Sebagai pewaris dakwah yang menyeru kepada Islam, memberikan peringatan akan neraka Allah SWT, dan memberi kabar gembira akan surga-Nya, sudah sepatutnyalah menjadi generasi yang merindukan surga. Akan terasa sangat janggal ada orang yang menyeru manusia untuk berharap surga dengan beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, sedang dirinya sendiri tidak merindukan surga-Nya. Maka, para pewaris dakwah hendaknya menjadi yang nomor satu dalam merindu surga. Sebagaimana yang telah terjadi pada generasi terbaik, generasi di zaman kenabian, yakni para shahabat yang sangat rindu akan surga.


DEPARTEMEN HUMAS
KAMMI KOMISARIAT UNIVERSITAS GORONTALO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar